Sejarah

Periode 2015-2018: Perintisan dan Pengurus PCIM Korea Pertama

Perintisan adanya Gerakan dakwah persyarikatan Muhammadiyah di Korea Selatan dimulai pada tahun 2015. Tepatnya dimulai pada Bulan Agustus 2015 setelah Muktamar Muhammadiyah di Makassar. Phisca Aditya mahasiswa S2 Seoul Tech University yang merupakan mantan aktivis IMM UGM dan IPM Bantul mulai merintis dengan mencoba menginventarisasi mahasiswa dan pekerja Indonesia di Korea yang merupakan kader atau simpatisan dan bisa diajak bergabung bersama persyarikatan Muhammadiyah di Korea Selatan.

Setelah 3 (tiga) bulan bergerilya Alhamdulllaah bisa terkumpul dan tersambung 7 (tujuh) orang yang bersedia bergabung dan bersama-sama menghidupkan Muhammadiyah di Korea. Melalui jaringan Alumni IMM UGM, Nurina Habibah mahasiswi S2 Hallym University yang sewaktu di Indonesia pernah aktif di Nasyiatul Aisyiyah Wirobrajan bisa diajak bergabung ke Muhammadiyah Korsel. Bertambah lagi, Adam Febriyanto Mahasiswa UST KIER yang juga Sekjend Indonesian Student Muslim Society in Korea (IMUSKA), yang mempunyai latar belakang keluarga simpatisan Muhammadiyah, akhirnya bergabung bersama istrinya Khairummy Mardhiyah yang juga menemani di Korea.

Hingga akhinya pada Bulan November 2015, terkumpul beberapa orang yang merupakan assabiqunal awwalun Keluarga Muhammadiyah Korsel yaitu: Phisca Aditya, Nurina Habibah, Adam Febriyanto, Khairummy Mardhiyah, Faris Muhammad Syariati beserta Istrinya Fathiya Hanifah, dan Bardi. Kemudian setelah brainstorming dan diskusi-diskusi akhirnya pada tanggal 29 Desember 2015 di inisiasi Kajian Online sekaligus forum silaturahmi Keluarga Muhammadiyah Korsel.

Pada tanggal 28 Maret 2016 Muhammadiyah Korea Selatan secara resmi Go Public, yaitu ditandai dengan mulai bergabungnya beberapa WNI lainnya hingga akhirnya terkumpul 12 WNI yang aktif mulai dari teman-teman Pekerja Migran (PMI), Pelajar/Mahasiswa, beserta keluarga yang menemaninya. Ke-12 Anggota keluarga Muhammadiyah Korea Selatan tersebut diantaranya adalah : Phisca Aditya R, Adam Febriyanto N, Faris M Syariati, Fathiya Hanifah, Nurina Habibah, Khairummy Mardhiah, Bardi, Dzulfikar Ad iP, M. Ridwan Dzikrurrokhim, Abas Riyono, Allen Kurniawan, dan Dimas Paradhita.

Pada tanggal 3 April 2016 digelar Temu Darat dan Silaturahim Perdana Keluarga Muhammadiyah Korea sekaligus jalan-jalan melihat bunga-bunga sakura di sepanjang Hang River, Yeoido, Seoul. Dan selanjutnya pada 18 Oktober 2016 resmi menjadi PCIM Korea Selatan dengan Ketua Phisca Aditya Rosyady dan Sekretaris Muhammad Ridwan Dzikrurrokhim. Kepengurusan berlangsung sampai tahun 2018.

Periode 2018-2021

Periode ini merupakan periode setelah Kepengurusan Phisca Aditya Rosyady. Pada periode ini, beberapa kader Muhammadiyah yang kuliah di Korea telah lulus. Kepengurusan PCIM dipegang oleh Pengurus Sementara dengan Ketua Marta Jaya. Mengingat domisilinya di Pulau Jeju dan keterbatasan akses dengan kader yang lain, pada periode ini tidak terbentuk kepengurusan yang lengkap. Terlebih pada tahun 2020 ada pandemic Covid-19 yang membatasi kegiatan maupun pertemuan, membuat berbagai kegiatan terbatas bisa dilakukan.

Periode 2022-sekarang

Setelah hanya ada Ketua sementara hampir 4 tahun lamanya. Pada Tahun 2022 mulai dirintis untuk pengaktivan kembali PCIM Korea Selatan dengan mulai menjalin hubungan dengan kader-kader Muhammadiyah yang ada di Korea. Setelah dilakukan serangkaian diskusi secara online termasuk dengan mengundang PP Muhammadiyah, Alhamdulillaah pada Tanggal 28 Agustus 2023 bisa terbentuk kepengurusan lengkap PCIM Muhammadiyah Korea Selatan dengan Ketua Ahmad Rajali dan Sekretaris Heri Akhmadi.